Cari

Sabtu, 04 Juni 2011

Pembina XTC Akan Cari Tahu Apakah Pelaku Anggota atau Bukan

Bandung - Pembina XTC hingga saat ini belum mendapat informasi mengenai penangkapan sejumlah pemuda yang diduga anggota XTC yang diserang warga karena melakukan tindakan penganiayaan. Pembina XTC akan mencari kebenaran informasi tersebut."Hingga saat ini saya belum mendapat informasi adanya anggota XTC di Kabupaten Bandung yang ditangkap karena melakukan penganiyaan," jelas Senior Pembina XTC Indonesia, Ahmad Ridwan saat dihubungi detikbandung via ponsel, Kamis (18/11/2010).Ia menegaskan, anggota XTC selalu dibekali kartu tanda keanggotaan."Nanti utusan pengurus XTC akan berkoordinasi dengan Polres Bandung. Kami hanya ingin memastikan apakah yang ditangkap itu anggota resmi XTC atau bukan," jelas Ahmad yang juga kuasa hukum XTC.Bila benar nanti terbukti anggota XTC, kata Ahmad, pihaknya tentu saja menyerahkan sepenuhnya proses penyidikan kepada pihak berwenang. Namun begitu, lanjut dia, saat ini yang menjadi sorotan apakah kejadian itu murni penganiayaan yang dilakukan anggotanya atau justru anggotanya melakukan pembelaan diri."Kami kuasa hukum XTC tidak tinggal diam bila itu terbukti anggota. Kami akan mencari kebenaran," tutup Ahmad.Pada Selasa malam (16/11/2010) pukul 21.00 WIB, tujuh anggota XTC datang menggunakan sepeda motor. Usai memarkirkan motor, mereka masuk ke rumah Jajang, warga Desa Mekarasa Kecamatan Pasir Jambu. Tanpa basa-basi, mereka langsung menghajar Jajang menggunakan stik baseball dan golok.Mengetahui ada warga yang disiksa, warga setempat bereaksi dan langsung menyerang balik mereka. Beberapa warga ada yang membawa golok dan senjata lainnya. Kalah jumlah dengan warga, anggota geng motor justru babak belur.(bbn/avi)

Senior Club Motor Mengaku Jalin Hubungan Harmonis

Bandung - Para senior geng motor di Kota Bandung seperti XTC, Brigez, GBR dan Moonraker mengaku menjalani hubungan yang harmonis. Mereka pun berharap hubungan baik yang terjalin di antara sesama senior bisa ditularkan pada junior mereka.

Ke epannya, hubungan harmonis antar senior ini akan disosialisasikan pada junior-junior. Seperti diutarakan oleh Jimen perwakilan dari GBR. Dituturkan Jimen, para pendiri dari kelompok bermotor di Bandung saling mengenal dekat.

"Bahkan hingga saat ini kami sering sms-an dan komunikasi lewat telepon. Dan tidak ada masalah," ujar dalam pertemuan di Kantor Ikatan Motor Indonesia Jabar di Kompleks Setrasari Mal Jalan Surya Surya Sumantri, Selasa (21/9/2010).

Jimen merasa menyayangkan jika keharmonisan yang selama ini dibangun oleh para senior atau pendiri tidak dilakukan oleh para juniornya. Ia pun akan melakukan sosialisasi pada penerusnya itu.

Begitu pun yang dikatakan Agi dari XTC. "Hubungan kami, XTC, Brigez, Moonraker dan GBR terutama para pendirinya hingga saat ini tidak memiliki masalah. Untuk hal ini diharapkan bisa dilakukan oleh junior. Sudah saatnya pimpinan di wilayah masing-masing melakukan sosialisasi agar tidak ada permusuhan," utur Agi dalam acara yang sama.

Senada, Aria dari Brigez juga menuturkan, para senior kelompok motor di Bandung itu bahkan begitu akrab dan tak ada rasa permusuhan. "Ya kalau kita ketemu, kita saling mengobrol, bahkan suka foto bareng," ujar Aria.

Sementara Holis dari Moonraker mengungkapkan selama ini jalinan komunikasi terus terjalin antara senior kelompok motor ini. "Bila ada junior yang bermasalah dengan kelompok lainnya, kami selalu mengutus duta (perwakilan/utusan-red) untuk menyelesaikan masalah agar tidak terulang," katanya.

Usai pertemuan tersebut, para gegeduk kelompok bermotor itu terlihat begitu akrab, saling mengobrol dan memanggil dengan nama panggilan.

Ketua IMI Jabar: Insiden Jambore di Luar Perkiraan Kami

Bandung - Ketua IMI Jabar Oke Djundjunan menyatakan insiden Jambore Otomotif yang digelar di Subang, Sabtu (25/9/2010), di luar perkiraan panitia. Bahkan salah satu tujuan Jambore adalah meluruskan citra negatif klub motor XTC dan Moonraker.

"Kami minta maaf atas kejadian kemarin, kami juga kecewa. Melalui Jambore, kami juga ingin meluruskan citra negatif dua klub motor tersebut," ujar Oke saat dihubungi detikbandung, Selasa (28/9/2010).

Dijelaskannya, banyak tujuan yang ingin dicapai dalam Jambore tersebut. Intinya, Jambore dimaksudkan sebagai ajang silaturahmi antar klub dan anggota klub motor yang ada di bawah naungan IMI.

"Banyak sisi positif yang bisa kita ambil dari pelaksanaan Jambore kemarin. Kalau terjadi hal demikian (bentrokan - red), itu di luar perkiraan kami," terangnya.

Dalam Jambore, kata Oke, lebih dari 100 klub hadir untuk menyukseskan event otomotif tersebut. Di luar bentrokan yang terjadi, acara justru berjalan sukses. Misalnya ada kegiatan donor darah yang dilakukan peserta jambore, berbagai kejuaraan di lokasi acara, dan lain-lain.

"Jambore merupakan salah satu bentuk tanggung jawab IMI kepada semua pihak. Kami ingin memupus citra negatif dan membuat semua klub anggota IMI bisa membuat sesuatu yang positif," jelasnya.

IMI sendiri memiliki sekitar 300 klub anggota. Dua klub motor, XTC dan Moonraker, masing-masing bergabung di IMI sebulan dan dua tahun lalu.

"Yang kami urusi itu banyak. Mulai dari klub, hobi, prestasi, dan lain-lain. Bahkan, banyak anggota IMI yang berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional," tandas Ok

'Keong Racun' Goyang Ratusan Anggota Club Motor

Bandung - Ratusan orang dari sejumlah geng motor berbaur menjadi satu saat pengisi acara menghibur mereka dengan melantunkan 'Keong Racun'. Suasana keakraban tampak terlihat saat anggota geng motor yang berusia remaja itu berjoged bersama.

Pemandangan itu terjadi di acara deklarasi pembubaran geng motor di lapangan upacara Mapolda Jabar, Jumat (31/12/2010). Acara resmi belum dilaksanakan hingga pukul 16.30 WIB.

Kelompok yang hadir dalam acara tersebut yakni XTC, Brigez, Moonraker dan GBR. Awalnya mereka duduk di kursi yang disediakan panitia. Tak ada sekat yang memisahkan mereka.

Saat intro 'Keong Racun' dikumadangkan tiga penyanyi perempuan di atas panggung, massa langsung merangsek ke lapangan. Gerak tubuh serentak berirama sesuai alunan lagu.

Sejumlah pengurus geng motor sempat mengamankan bendera atribut organisasi masing-masing saat anggotanya membentangkan di tengah kerumunan. Tidak ada kericuhan di antara mereka.

Acara ini dihadiri juga sejumlah klub sepeda motor lainnya di Jawa Barat. Unsur Muspida Jabar juga direncanakan datang dalam kegiatan tersebut.

Cek Anggota atau Bukan, Sesepuh XTC Akan Datangi Polsek Astanaanyar

Bandung - Sesepuh dan pengurus XTC belum memastikan para remaja yang ditangkap Polsektabes Astanaanyar, karena terlibat pengeroyokan anggotanya atau bukan. Siang ini, para sesepuh, pengurus serta pengacara XTC akan mengecek ke Mapolsek Astananyar.

"Kami belum bisa memastikan itu anggota XTC. Walau ada kartu anggota seperti ditulis di media massa, kami tentu akan mengeceknya. Apakah kartu angota itu resmi dikeluarkan pengurus XTC pusat? Sebab tak sembarang untuk mendapat kartu anggota. Siang ini kami akan cek ke kantor polisi," jelas sesepuh sekaligus advokat XTC Sexy Road Indonesia, Ahmad Ridwan, saat dihubungi melalui telepon, Senin (20/9/2010).

Ridwan, begitu akrab disapa, mengaku ia dan pengurus XTC lainnya sempat terkejut mengenai adanya pemberitan soal XTC tersebut, kemarin.

"Kalau benar itu anggota dan terbukti melakukan pelanggaran, kami menyerahkan kepada pihak berwajib. Tapi dengan catatan ada bukti melakukan pelanggaran apa," jelas Ridwan.

Dia menuturkan, XTC Sexy Road Indonesia berpusat di Kota Bandung. Sejak 2010, kata Ridwan, organisasi tersebut resmi terdaftar di Ikatan Motor Indonesi (IMI) Jabar. "Kami resmi terdaftar di IMI Jabar dengan nomor urut 339. XTC saat ini singkatannya Xcalt To Creativity," paparnya.

Lebih lanjut Ridwan menegaskan, pihaknya pada Desember 2010 ini berencana menggelar Musyawarah Nasional (Munas) dan sekaligus mendata ulang anggota. "Ajang munas tersebut juga sekalian menertibkan keluarnya kartu anggota XTC," jelas Ridwan sambil menambahkan anggota XTC di Bandung-Jawa Barat dan Banten-Batavia jumlahnya 8 ribu orang.

Minggu dini hari (19/9/2010), sekitar 14 orang yang mengaku anggota XTC Astanaanyar mengeroyok dua pemuda yang diduga anggota geng motor lainnya di SPBU Pasir Koja. Namun aksi ini tepergok oleh salah satu anggota Polsek Astananyar. Akhirnya mereka dikejar dengan bantuan anggota polisi lainnya. 10 orang tertangkap, empat lainnya masih diburu.

Angggota XTC Terprovokasi Geng Motor Musuh

“Kami diserang geng motor menggunakan senjata tajam. Setelah ada korban, senjata tersebut ditinggalkan. Lalu saat polisi datang, kami berada di lokasi kejadian sehingga ditangkap. Barang bukti yang dipakai pun sebetulnya milik geng motor tadi,” kata Ridwan, Sabtu (20/11/2010).

Menurut Ridwan, pihaknya mempersilakan polisi menindak tegas jika ada anggota XTC yang terbukti melakukan aksi kejahatan. Begitu pula organisasi akan memberikan sanksi tegas berupa pemecataan.

“Anggota kami selalu dibekali kartu anggota yang hanya dikeluarkan oleh pengurus pusat. Jadi kalau ada yang tertangkap dan mengaku dari XTC, silakan cek keanggotaannya. Kalau terbukti, kami serahkan ke pihak
berwajib,” tegasnya.

Setiap kasus yang melibatkan XTC, lanjut Ridwan, berawal dari isu penyerangan yang akan dilakukan geng motor. Ridwan mengaku heran kenapa geng motor kerap menjadikan XTC sasaran penyerangan.

”Umumnya tersiar kabar jika geng motor akan melakukan penyerangan ke basis XTC. Kami lalu merapatkan barisan. Bukan untuk siap berperang, tetapi untuk berjaga-jaga karena dikhawatirkan akan memakan korban anggota kami,” kilahnya.

Saat ini, kata Ridwan, pengurus akan terus melakukan pembinaan dan pengawasan kepada setiap anggota. Terlebih XTC Sexy Road Indonesia akan menggelar Musyawarah Nasional pada akhir tahun ini di Jawa Barat.

“Dalam munas itu akan dibahas soal pendataan anggota agar lebih tertata.Nanti perekrutan anggota akan diperketat, misalnya hanya yang sudah berusia 17 tahun dan sudah punya SIM bisa aktif di XTC,” tuturnya. [dey/GIN]